“Menjadi Keluarga Lengkap”
Cerpen Monumental Karya Nur Yahmiatul Chilmi Siswa MTs Ma’arif NU 06 Bojongsari yang telah diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul “Riak- Riak Cahaya di Matamu” di cetak oleh SIP Publishing pada tahun 2022.
Pagi- pagi sekali seorang laki-laki sudah di depan meja makan, dia adalah Raka Aditama. Seorang anak laki-laki yang kekurangan kasih saying seorang ayah. Ayahnya meninggalkan Raka, ibunya dan juga adiknya yang pada waktu itu masih berumur dua tahun sedangkan Raka berumur 10 tahun.
“Raka, Ayah titip Ibu dan Adikmu ya,” ucap Kenzie ayah Raka dengan tatapan yang sendu. “Kan ada ayah, Ayah kan bisa jaga mama sama Adik, terus kenapa harus Raka?”
Tanya Raka . Diumur yang masih sangat muda, ia harus menerima nasib yang seperti ini.
>Ayah mau kerja yang jauh, biar bisa sekolahin Raka dan Riska Nanti.
Jawab sang ayah, dalam hatinya sebenarnya dia tak ingin meninggalkan anak dan istrinya, tetapi dia juga mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Emangnya Ayah kerja dimana?” tanya Raka sambil terus memegangi tangan ayahnya begitu erat.
“Kerja dikantoran, hebatkan ayah,” ujarnya.
“Ya sudah ayah pergi dulu ya, dada…..,” ucap kenzie sambil melambaikan tangannya.
“Raka, ngapain pagi pagi ngelamun?” tanya Laras ibu Raka. Soalnya dari tadi diperhatikan anak laki-lakinya melamun terus. Tapi entah apa yang dilamunkan.
“Ahh…itu..eumm…nggak kok mah, tadi Raka kepikiran mau nyari kerja dimana yaa?” ucap Raka terkejut, sebenarnya Raka sedang memikirkan ayahnya yang ga pulang -pulang.
“OO…,ya sudah panggil adikmu, kita sarapan bareng,”
“oke” Jawab Raka meninggalkan meja makan menuju kamar adiknya.
Di kamar yang bernuansa warna biru putih itu terlihat nyaman, kamar itu ditempati seorang gadis yang juga tengah melamun di depan jendela, langsung mengalihkan pandangannya ke depan pintu kamar. Di sana telah berdiri seorang laki laki bertubuh tinggi dengan memakai kaos putih dan celana pendek berwarna hitam.
“Ketuk pintu dulu , bisa kan?” ujar Riska kepada kakaknya
“Ditunggu mama, kita makan bareng, cepetan,” ucap Raka tanpa menjawab pertanyaan sang adik.
“Iya ” jawab Riska singkat
Mereka sudah selesai sarapan, dan berahir dengan Riska yang penasaran dengan gerak gerik mamanya.
“Maa…,” panggil Riska spontan
“Mama kenapa, mama baik baik saja kan?” tanya Riska, Ia merasakan mamanya menyembunyikan sesuatu dari anak-anaknya.
“Mama ga knapa-knapa kok, Cuma sedikit pusing, nanti tolong Riska beresin semua ya, mama mau istirahat sebentar,” ucap Laras meninggalkan kedua anaknya.
Raka dan Riska saling berpandangan satu sama lain. Riska mengankat kedua alisnya tanda tak mengerti. Raka yang melihatnya pun mengindikkan kedua bahunya tanda ia juga tak mengerti.
Di kamar Laras mulai meneteskan air matanya.
“Mas,kapan pulang, aku kangen,” gumam Laras sembari meneteskan air mata dan matanya memandang foto suaminya, Kenzie. Tak terasa dia pun tertidur cukup lama, hingga hari tak terasa sudah mulai gelap. Ia teringat pada dua anaknya, pasti dia belum makan sore.
“Oh ya anak anak pasti belum makan,” ucapnya sambal menepuk jidatnya.
“Yuk kita makan malam,” tawar Laras kepada kedua anaknya yang berada di depan TV.
:Iya ma,”jawab Raka dan Riska bersamaan
“Oh iya maa,ayah kok belum pulang, kata mama ayah pulang ahir tahun?’ Laras yang sedang makan pun terkejut dan alhasil ia tersedak.
“Mungkin ayah banyak kerjaan, mungkin diundur lagi, sabar saja,” .bukan Laras yang menjawab tapi Raka sembari memberikan segelas air untuk mamanya yang tersedak akibat pertanyaan dari Riska.
“Tapi kapaan?” kata kakak ayah pulang tahun ini, tapia pa? kakak bohong!” ucap Riska dengan nada tinggi. Raka pun terkejut dengan sikap Riska ahir -ahir ini.
“Bukannya kakak bohong, tapi kakak juga ga tau kapan ayah akan pulang,” ucap Raka. Laras yang mendengar itupun langsung memeluk anak gadisnya.
“Mama janji tahun depan ayah pasti pulang,” ucap Laras berbisik pada Riska dengan senyuman yang indah, dibalik senyum yang indah itu ada rasa sedih yang sangat mendalam.
Raka langsung maemsuki kamarnya dengan rasa bersalah, karena merasa menjadikkak yang gagal membahagiakan adiknya.
“Ayah di mana, adik terus nanyain, apa yang harus Raka jawab,” ucap Raka sambal menatap langit didepan jendela kamarnya. Tanpa mereka tahu, Raka yang seorang laki-laki kuat itupun berahir dengan menangis diam -diam. Hanya dengan i9tu Raka menjadi tenang Kembali.
Tahun sudah berganti. Sekarang tahun baru 2021. Riska pun sudah kelas XII, sedangkan Raka sudah bekerja disebuah kantor yang ada di Jakarta. Malam ini semua berada di depan rumah sembari melihat kota Jakarta yang dihiasi dengan kembang api
“Inikan sudah tahun baru…., aku akan berdoa semoga tahun ini ayah pulang,! Ucap Riska dengan semangat dan tersenyum memamerkan barisan giginya yang puth dan rapi.
“Mama, ini uang buat mama dan buat sekolah Riska,: ucap Raka dengan menyodorkan amplop berwarna coklat berisi uang gajinya bukan ini.
“Maafin mama ya Kak, karena mama, kamu yang harus banting tulang , maafin mama ya,”ucap laras sekali lagi kepalanya menunduk merasa bersalah ta[I ada rasa bangga dalam dadanya. Ia berhasil mendidik Raka menjadi laki-laki yang bertanggung jawab.
“Nggak usah minta maaf Ma, ini bukan salah Mama kok, Raka kan anak laki-laki harus bekerja menggantikan Papa, udah Mama gak usah nangis lagi,” ucap Raka sambal mengusap air mata yang ada dipipi mamanya” Raka janji ma ,akan mencari Papa sampai ketemu,” ucap Raka dalam hati. Ketika melihat Wanita yang ia sayangi menangis, raka seakan hatinya pun ikut terusik tak rela. Karena baginya Wanita itu tak boleh menangis apa lagi terluka, itu prinsipnya.
Tak terasa sudah memasuki pertengahan tahu 2021. Riska sedang mengikuti ujian kelulusan. Ia selalu mendapatkan support dari kakak dan mamanya, agar ia selalu semangat belajarnya. Akan selalu diingat ucapan sang kakak.
“Kamu harus bisa lulus dengan nilai terbaik, ingat kerja keras Kakak ya, sehungga kamu bisa sekolah di sini. Kata-kata itulah yang menjadi salah satu sumber kekuatan Riska. Memang benar kakanya lah yang telah membiayai sekolah sampai sekarang, aku tak boleh mengecewakannya.
Riska berlari dengan penuh rasa gembira, karena hari ini nilai ujianyang dia terima sungguh sangat memuaskan.
“Mama…Kakak…, aku punya kejutan buat kalian, kalian di mana?” teriak Riska.
Riska hanya celingak-celinguk di ruang tengah, karena ia tak melihat keberadaan mama dan kakaknya.
Riska mendengar ada orang tertawa di ruang belakang, Riska berjalan menghampiri suara itu.,dan Riska terkejut melihat laki-laki yang pakai jas itu ternyata bukan kakaknya, dan ia menghampiri mereka.
“Kak, itu siapa?” tanya Riska dengan penuh penasaran , karena riska melihat mama begitu dekat dengan pria itu. “Samperin aja” kata Raka sambal mendorong tubuh adiknya dan ahirnya berada tepet di depan mama dan pria itu.” Riska ,sini duduk,”Ucap Laras sambil menarik tangan Riska
“Oh ini Riska, anaku sudah tumbuh dewasa, cantik seperti mamanya,” ucap Pria itu. Mata Riska tercekat mendengar apa yang dikatakan pria itu
”anak?” Di sini Riska lah yang yang terlihat sangat bingung.
“Iya, dia ayah kita,” ucap Raka yang muncul dari belakang punggung Riska.
Riska pun lalu memeluk pria itu dengan penuh bahgia dan juga sedih. Pria yang selama ini dirindukan kini sudah berada dalam pelukan terima kasih ya Allah, bisik Riska dalam hati.
“Ini beneran Ayah,Ma?” tanyanya tidak percaya. “Iya Nak, itu ayahmu, jawab Laras
“OH, ya Ma, Kak Ayah aku punya kejutan lho,,” ucap Riska Bahagia
“Aku dapat nilai terbaik di sekolah,” lanjut Riska dengan menyodorkan hasil ujiannya. “Waah, pinter sekali anak Ayah,” sambut Kenzie sambil mengacak rambut Riska penuh kasih.
Sore itu, semua sudah berada di ruang makan, tinggal Riska yang belum kelihatan. Tak lama kemudian Riska dating membawa sebuah buku diarynya dan memberikan pada ayahnya,
“Ayah harus baca ini,´kata Riska menyodorkan buku diarynya.
“apa ini?” Tanya Kenzie ayah Riska sambil menerima buku tersebut. “Baca aja , nanti juga tahu,” kata Riska
Setelah 20 menit Kenzie tersenyum dan menutup buku itu
“Mafin ayah, ya Riska, Laras,dan Raka,” kata Kenzie memeluk keluarga kecilnya.
Hari itu adalah hari bahagia buat Raka Aditama dan Riska Amalia, ia menangis Bahagia dalam pelukan seorang ayah yang sudah lama dirindukan.
“Makasih udah jagain mama juga Riska,” ucap Kenzie
“Sama -sama ,“ jawab Raka sambal mengusap air mata yag keluar.
Tanggal 9 Mei 2021 adalah hari di mana keluarga kecil itu utuh Kembali, setelah bertahun-tahun menghadapi ujian yang sangat berat. Tapi Raka tetap berfikir positif bahwa suatu saat nanti pasti keluarganya akan Kembali utuh, Bahagia menanti untuk selamnya.
informasi PPDB Siswa Baru dapat klik disini